Wahai Anakku yang kusayangi,(001)

Ketahuilah sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia

yang karam di dalamnya. Bila engkau ingin selamat, layarilah lautan itu

dengan sampan yang bernama taqwa, isinya iman dan layarnya adalah tawakkal

kepada Allah SWT.

Wahai anakku yang kusayangi,

Sesungguhnya orang-orang yang selalu menyediakan dirinya untuk menerima

nasihat, maka dirinya akan mendapat perjuangan dari Allah. Orang yang insaf

dan sadar telah menerima kemuliaaan dari Allah.

Wahai anakku yang kusayangi

Orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadah dan taat

kepada Allah, maka dia bertawadhu' kepada-Nya. Dia akan lebih taat kepada

Allah dan selalu berusaha menghindari maksiat.

Wahai anakku yang kusayangi,

Seandainya orang tuamu marah kepadamu(karena kesalahanmu) maka marahnya

orang tuamu itu adalah bagaikan baja tamnaman

Wahai anakku yang kusayangi

Selalu berharap kepada Allah tentang segala sesuatu yang menyebabkan dirimu

tidak durhaka kepada Allah. Takutlah kepadaNya dengan sebenar takut,

tentulah engkau akan terlepas sifat putus asa dari rahmat Allah SWT

Wahai anakku yang kusayangi ...Seorang pendusta akan lekas hilang air

mukanya karena tidak dipercaya orang dan seseorang yang telah bejat

akhlaknya akan senantiasa melamunkan hal-hal yang tidak benar, ketahuilah

memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih mudah dari

mengembalikan nama baik atau kehormatan.

Wahai anakku yang kusayangi ..Engkau telah merasakan betapa berat

memindahkan batu itu dan besi yang amat berat tetapi akan berat lagi dari

semua itu, adalah apabila kamu mempunyai tetangga yang jahat.

Wahai anakku yang kusayangi ...Janganlah sekali-kali engkau mengirimkan

seorang yang bodoh menjadi utusan. Jika tidak ada orang yang cerdas dan

pintar, sebaiknya dirimu sendiri yang menjadi utusan.

Wahai anakku yang kusayangi ...makanlah makanan bersama orang-orang yang

bertakwa dan musyawarahkanlah urusanmu dengan para alim ulama dengan cara

memohon nasihat kepadanya.

Aduai puteriku sayang,

Jadikanlah dirimu sebagai muslimah yang tidak mengenal ucapan buruk, tidak

mencari-cari jalan untuk menipu orang

Ketahuilah,

Wanita Islam berakal yang menerapkan etika Islam tidak mengenal perkataan

yang buruk dan lidah yang tajam. Wanita Islam itu menjaga kesucian dalam

berbahasa. Wanita yang jujur dalam berbicara. Wanita yang terpercaya dalam

menjaga kehormatannya.

 

Wahai anakku yang palingku sayangi,

Ingat lah nasihat Imam Ghazali : Bila engkau hendak tidur, bentangkanlah

pembaringanmu menghadap kiblat dan tidurlah miring ke sebelah kanan

sebagaimana layaknya letak mayit di liang kubur. Tidur adalah seumpama mati

dan bangun adalah seumpama bangkit. Mungkin Allah SWT akan mencabut nyawamu

sewaktu engkau tengah tertidur. Karena itu, bersiap-siaplah engkau untuk

menjumpai-Nya. Segala wasiatmu harus telah ada di bawah kepalamu.

 

Mintalah ampunan (beristighfar) atas segala dosamu, ucapkanlah istighfar dan

bertaubatlah, dan tetapkanlah niat dalam hatimu untuk tidak kembali kepada

dosa dan maksiat. Bila yang tersebut itu telah kau lakukan dengan baik,

barulah engkau tidur dalam keadaan suci dan bersih.

Wahai permata hatiku,

Niatkanlah dalam hatimu bahwa engkau akan berbakti. Ingatlah bahwa dalam

keadaan tidur berbaring, engkau serupa dengan mayat yang berada dalam liang

lahat. Sunyi tiada yang menemani, kecuali amal kebajikanmu. Amal kebajikan

itulah yang dapat menghiburmu bila amalan itu dipandang sebagai amalan yang

tak bercacat. Lakukanlah tidur semata-mata untuk memelihara agamamu, atau

untuk menjaga kesihatanmu dalam rangka keperluan mengerjakan ibadah dan amal

kebajikan.

 

Wahai anaku,

Janganlah kau suka berhayal, karena ia akan memberatkan fikiranmu. Namun

selalu ingatlah bahwa mati senantiasa mendekati. Katakanlah kepada dirimu

sendiri: "Aku akan berusaha menanggung kesukaran pada hari ini, karena boleh

jadi aku akan mati malam nanti. Aku akan tabah dan tawakal pada malam ini,

karena boleh jadi aku akan mati besok pagi." Ingatlah bahwa kematian itu

datangnya dengan tiba-tiba tidak tertentu waktunya, tidak pada jalan

tertentu dan tidak pula pada umur tertentu. Karena itu, bersiap dan

bersiap-siaplah selalu untuk mencari bekal untuk mati yang lebih baik

daripada bersiap-siap mencari bekal untuk dunia ini.

Puteriku,

Jadikan lah dirimu, seorang mukminah yang menemukan hakikat kebenaran dan

mematuhi perintah dan larangan Allah akan melahirkan jihad untuk menegakkan

kebenaran, melakukan amalan sholehnya untuk menyeru berbuat ma'ruf dan

mencegah kemunkaran.

Kerana sesungguhnya,

Sejalan dengan itu syaitan berusaha mencegah orang berbuat ma'ruf dan

mengajak munkar, dengan menyiapkan pasukannya; berusaha menambah anggota,

selain yang dari kalangan mereka, juga melatih manusia yang selalu mengenal

dirinya sebagai makhluk berbudaya tinggi. Mereka tidak henti-hentinya

berusaha menciptakan rasa ketidakbangganaan ummat Islam terhadap Islam, dan

bahkan menjadikan ummat Islam memusuhi Islam. Dengan demikian, muncullah

kejahiliyahan dalam era modernisme.

 

 

`Ya Allah, sedikit sekali dalam pandangan Engkau tentang apa yang aku dan

anakku ketahui, dan saksikanlah dengan nash-nash ini aku dan anakku telah

memberanikan diri menyampaikannya'.