Ilmu 007

Edisi Utara: Waspada restoran bukan Islam gantung ayat al-Quran


PRAI: Umat Islam dinasihatkan tidak terpedaya dengan tindakan

segelintir

pemilik restoran bukan Islam yang menggantung ayat al-Quran di dalam

premis

mereka, semata-mata untuk menarik pelanggan.

Ketua Unit Penyelidikan Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Pulau Pinang

(Jaipp), Shafie Abdul Wahab, berkata tinjauan pihaknya di sekitar

Bukit

Mertajam dan Prai di Seberang Prai Tengah serta beberapa restoran

di

bahagian pulau mendapati memang terdapat peniaga bukan Islam yang

berbuat

demikian.

"Apabila ditanya mengapa mereka menggantung ayat suci, mereka

mendakwa

tidak tahu perkara itu dilarang dan berbuat demikian kerana percaya

ia

boleh menarik lebih ramai pelanggan," katanya ketika dihubungi

semalam.

Shafie berkata, selepas mendapat maklumat dari orang ramai,

pihaknya

membuat pemantauan ke restoran yang didakwa.

Bagaimanapun katanya, pihaknya hanya dapat memberi nasihat meminta

peniaga

terbabit menurunkan ayat al-Quran berkenaan dan mereka biasanya

memberi

kerjasama.

"Tiada undang-undang tertentu untuk mendakwa mereka kerana

undang-undang

Islam hanya dikenakan terhadap orang Islam.

"Tindakan hanya boleh diambil jika jelas peniaga terbabit

menyalahgunakan

logo halal sebagaimana yang ditetapkan Jabatan Kemajuan Islam

Malaysia,"

katanya.

Menurutnya, kekurangan kakitangan juga menyukarkan pihak Jaipp

membuat

pemantauan dengan lebih berkesan.

Shafie berkata, orang ramai yang mempunyai maklumat berhubung

pemilik

restoran bukan Islam menggantung ayat al-Quran boleh menghubunginya

di

talian 04-2612500.

©New Straits Times (M) Berhad



KEUNIKAN MANUSIA

Manusia diciptakan Tuhan dengan keunikan yang luar

biasa. Menurut hasil penelitian ilmu kedoktoran,

jika seorang dewasa dengan bobot tubuh rata-rata, maka

selama 24 jam ia memiliki kesibukan :

1. Jantung berdenyut 103,689 kali

2. Darah menempuh perjalanan 168,000,000 batu

3. Bernapas sebanyak 23,040 kali

4. Menghirup udara sebanyak 483 meter kubik

5. Menelan 1.5 kg makanan

6. Meminum 3.5 liter cairan

7. Berkata-kata sebanyak 25,000 kata (termasuk

kata-kata yang tidak perlu diucapkan)

8. Menggerakkan 750 otot

9. Kuku bertumbuh 0.00012 cm

10. Rambut memanjang 0.94353 cm

11. Sel otak sebanyak 7,000,000 terus bekerja

Cubalah anda menghitung kebaikan-kebaikan Allah.

Berapa banyak pertolonganNya dalam kehidupan kita ?

Apakah anda merasakan pemeliharaan Allah sepanjang

tahun ini ? Tuhan memberikan waktu 365 hari

sepanjang tahun kepada kita untuk memuliakan Dia dalam segala

aspek kehidupan kita. Campur tangan dan

pemeliharaanNya menuntun langkah hidup kita.

Renungkanlah ...

Semoga bermanfa'at, Insya Allah,

Wassalam,

Majalah Suara Hidayatullah : April 2002

home

archive

daftar isi

Surat untuk Redaksi:

editor@hidayatullah.com





Duduk Bersebelahan dengan Pria



Jawab:

Wah...., Cantiknya!

Setiap perempuan menginginkan dirinya cantik. Tidak salah dan tidak sulit mencapainya. Caranya?

Entah sudah berapa kali Wina mengganti kosmetika. Merk-merk kosmetika terkenal yang gencar menjanjikan memutihkan wajah dalam beberapa minggu, ternyata kurang memuaskanya. Selama ini Wina selalu merasa minder dengan kulitnya yang agak gelap. Banyak dana yang sudah dikeluarkannya. Banyak pula waktu yang ia luangkan untuk mengurusi masalah yang satu ini. Ia berlangganan majalah dan koran tentang kecantikan kemudian mengklipingnya, khususnya tentang perawatan kulit. Mendatangi salon dan klinik kecantikan, sudah menjadi keharusan baginya. Namun demikian kulit putih bak salju tak kunjung dimilikinya. Ia menjadi kecewa, karena alasan itulah Wina merasa yakin mengapa hingga kini belum ada seseorang yang serius melamarnya.

Lain dengan Wina, yang terjadi dengan Nala malah sebaliknya. Sejak pernikahannya dan disusul dengan kelahiran empat anak yang berjarak dekat, membuatnya tak lagi sempat untuk memperhatikan dirinya sendiri. Waktu yang dimilikinya habis untuk keluarganya. Kulit, rambut, badannya tak terurus lagi. Pantaslah dalam usia tiga puluh enam sudah kelihatan tua. Keriput dan flek-flek hitam sudah mulai menghiasi wajahnya, rambutnya mengalami kerontokan yang hebat, sedangkan tubuhnya tak lagi sempat berolah raga. Pakaian dan penampilannya sudah tak terperhatikannya lagi. Menurut Nala urusan anak dan suaminya adalah diatas segalanya.


Arti Kecantikan

Sudah menjadi fitrah wanita menginginkan dirinya cantik. Kecantikan adalah identik dengan keindahan. Allah menyukai keindahan, begitu pula umumnya manusia juga menyukai keindahan. Wajar jika salah satu faktor yang menentukan pilihan seorang laki-laki untuk mencari istri adalah unsur kecantikannya.

Keinginan wanita untuk tampil cantik kadang berlebihan. Dalam sejarah, pada awal abad ketujuh belas, terkenal seorang ratu yang bernama Countess Elizabeth de Bathory dari Hungaria. Ia yakin bahwa kerutan dan noda-noda hitam dapat dihilangkan dengan meminum darah perawan. Puluhan perawan diantarkan ke kastilnya dan menjadi korban.

Tentu saja hal ini merupakan tindakan keliru dan berlebihan. Banyak wanita yang merasa bahwa satu-satunya yang membuat ia dihargai adalah kecantikannya. Sehingga berbagai upaya untuk menjadi cantik dilakukannya.

Kini, hal tersebut dipicu dengan gencarnya iklan di berbagai media massa. Menurut Celia Lury, seorang sosiolog yang mendalami budaya konsumen, iklan meningkatkan penciptaan sebuah kecemasan bahwa jika wanita tidak memenuhi standar maka mereka tidak akan dicintai. Kaum wanita direkayasa untuk membenahi sejumlah bagian tubuh mereka agar menjadi sempurna dengan tiada pernah ada habisnya.

Iklan telah memainkan peran penting dalam pemaknaan bahwa kecantikan bukanlah bawaan alamiah, tetapi sesuatu yang dapat dicapai oleh setiap wanita melalui pemakaian produk-produk yang tepat. Dalam periklanan, tubuh wanita dipilah-pilah menjadi beberapa bagian sebagai tempat diterapkannya berbagai merk. Jadilah wanita korban iklan dan menjadi sangat konsumtif.

Konsep kecantikan saat ini sebagian besar sangat dipengaruhi cara pandang dan budaya Barat, seperti kulit putih dan hidung mancung. Akibatnya, wanita yang kebetulan ditakdirkan berkulit agak gelap -sebagaimana Wina- meskipun tampak manis, merasa minder dan berusaha dengan berbagai cara untuk memutihkan kulitnya. Mereka menjadi kurang bersyukur terhadap apa yang sudah diberikan Allah SWT.


Konsep Cantik Selalu Berubah

Kualitas cantik dan menarik pada wanita bukan sesuatu yang abadi dan universal, dalam perjalanan waktu, konsep tentang cantik senantiasa berubah. Dalam setiap zaman dan tempat, ada kecenderungan tertentu dalam menentukan kadar cantik tidaknya seseorang.

Pada jaman dulu, cantik lebih dilihat dari organ yang berhubungan dengan fungsi reproduksi. Di Jawa misalnya wanita idaman adalah wanita yang memiliki pinggul besar dengan alasan akan mudah dalam melahirkan. Sedangkan di lembah Baliem, Irian Jaya, wanita yang dikagumi baik oleh laki-laki maupun perempuan adalah yang memiliki payudara yang turun, hal ini membuktikan bahwa wanita seperti ini telah menyusui bayi secara optimal.

Pada masa tahun lima puluhan yang disebut cantik adalah yang memiliki tubuh sintal, payudara padat berisi, dan pinggul besar dengan pinggang sangat kecil. Namun pada dekade berikutnya berubah lagi menjadi ala Twiggy yang bagaikan papan dari atas sampai bawah.

Saat ini konsep cantik mengalami perubahan lagi. Orang cantik sering diidentikkan dengan badan yang tinggi semampai dengan wajah menyerupai Indo. Nah, konsep cantik mana yang akan kita ikuti?


Cantik menurut Feminis

Berlainan dengan pandangan di atas, pendapat mengenai beauty (kecantikan) dan penampilan yang menarik menurut para feminis adalah sangat berlawanan. Menurut para feminis, kebutuhan perempuan untuk menjadi cantik berarti menciptakan objek semu. De Beauvoir, penulis feminis kontemporer, menyatakan bahwa segala usaha wanita untuk tampil cantik adalah untuk mengabdikan supremasi atau kekuasaan laki-laki dan mengukuhkan posisi lemah wanita.

Jika kita cermati pendapat seperti itu pun keliru. Penolakan terhadap apapun bentuk unsur kecantikan adalah mengingkari fitrah. Berbagai usaha untuk membuat cantik asal dilakukan dengan tujuan mensyukuri karunia Allah, dilakukan dengan cara yang benar dan tidak berlebihan, dan ditujukan untuk orang yang tepat, adalah dibenarkan bahkan dianjurkan.

Seperti pada kasus Nala sebagaimana ilustrasi di atas adalah pandangan yang salah. Karena merasa sudah memiliki suami tak perlu lagi merawat kecantikan dan kebugaran tubuhnya dengan alasan kesibukan rumah tangga. Bagaimanapun mempercantik dan merawat tubuh adalah bagian dari ibadah, dan bukan merupakan tindakan untuk kepentingan dirinya sendiri melainkan juga untuk keutuhan keluarganya.

Ulama besar, Al Allamah Abd al-Rauf al-Minawi, berpendapat bahwa bersolek untuk suami adalah sangat dianjurkan dan disukai, karena dengan demikian akan menyuburkan cinta dan kasih sayang suami-istri, menjauhkan dari rasa bosan dan jenuh.

Cantik bagi Muslimah

Pengertian cantik, indah, atau bagus, pada saat ini seringkali bermakna hanya pada penampakanya saja. Padahal cantik atau indah juga erat kaitannya dengan fungsi dan perannya. Bisakah kita katakan kaki kuda itu indah atau bagus jika sang kuda pincang. Kaki kuda dikatakan indah dan bagus jika mampu berlari kencang.

Demikian pula konsep cantik pada wanita. Cantik yang sebenarnya adalah jika disertai sikap, akhlak dan prilaku yang mulia. Tak jarang ada seorang yang cantik secara fisik tapi banyak dibenci karena tingkah lakunya yang kurang terpuji.

Ada istilah yang dikenal dengan inner beauty yang berarti kecantikan dari dalam yaitu berupa jiwa, karakter, sikap maupun pembawaan baik seseorang yang muncul dari dalam dirinya. Adalah salah jika berpandangan bahwa yang menjadi penilaian seorang laki-laki terhadap wanita adalah hanya dari sisi kecantikan fisiknya saja. Seorang laki-laki shaleh tidak akan hanya mempertimbangkan wajah dan tubuhnya saja ketika memilih calon ibu bagi anak-anaknya. Pertimbangan sisi agama, ilmu dan akhlaknya adalah sesuatu yang penting untuk dipertimbangkan. Karena itulah seorang muslimah perlu mempercantik diri tidak saja dengan hiasan fisik melainkan juga hiasan akhlak dan ilmu. Cantik fisik akan memudar dengan bertambahnya usia namun cantik ilmu dan akhlak malah akan semakin nampak. Dalam hadits dikatakan, "Dunia adalah tempat perhiasan dan seindah-indah perhiasan adalah wanita shalehah"• (Ida S. W)


--------------------------------------------------------------------------------

Artikel Jendela Keluarga lainnya:

Celah: Pencerahan Pemikiran

Mar'ah: Wah...., Cantiknya!

Tarbiyah: Yuk, Mengarang, Yuk!

Usrah: Kekompakan di Dalam Rumah Tangga

Profil Keluarga: Haeny Relawati RW, Bupati Tuban: "Restu Suami Itu Segala-galanya"

Konsultasi Sakinah: Duduk Bersebelahan dengan Pria






Copyright© Suara Hidayatullah, 2002

Contact: webmaster