Sehari di Kediaman Rasulullah (01)
Oleh : Abdul Malik bin Muhammad bin Abdur Rahman Al-Qasim
 

Kunjungan Istimewa


Marilah kita telusuri kembali kurun yang telah berlalu. Membuka lembaran-lembaran masa silam. Membaca dan memperhatikan dengan seksama kisah-kisahnya. Kita akan mengadakan kunjungan istimewa, mengunjungi Rasulullah di rumah baginda melalui untaian kata dan kalimat. Singgah di rumah baginda barang sehari saja. Melihat-lihat keadaan rumah baginda serta beberapa kisah tentangnya. Guna mengambil pelajaran dan ibrah yang akan menjadi pelita dalam amal perbuatan kita.

(Alangkah bahagianya kita kalau dapat singgah ke rumah Rasulullah barang sekejap...lama pun tak apa. macam masuk istana raja sapa yang tak suka. Inikan pula rasulullah yang lebih daripada raja..tanya iman kita seronok tak kalau rasulullah ajak singgah ke rumahnya )

Seiring dengan pesatnya kemajuan ilmu pengeta-huan akhir-akhir ini, literatur-literatur yang di baca kaum muslimin pun semakin banyak. Mereka dengan mudah dapat mengunjungi Timur dan Barat melalui buku-buku dan tulisan-tulisan, melalui film-film dan berbagai referensi lainnya. Padahal, sebenarnya kita lebih berhak mengadakan kunjungan syar'i ke rumah Rasulullah daripada mereka. Untuk melihat keadaannya, kemudian bersungguh-sungguh meneladani apa yang kita lihat dan dengar tentangnya. Namun disebabkan terbatasnya kesempatan, kita hanya menyorot beberapa keutamaan di rumah baginda , mudah-mudahan kita dapat mendidik diri kita untuk dapat menerapkannya di rumah masing-masing.

(Itulah kita melancong ke sana..,melancong ke sini ..melalui pembacaan..kali kita buat travel ke rumah rasulullah pulak) 

Wahai saudaraku seiman,

Tujuan kita membuka lembaran masa silam bu-kanlah hanya untuk menikmati atau melihat-lihat kisah-kisah yang sudah berlalu. Namun tujuan kita yang hakiki adalah menjadikannya sebagai wasilah untuk beribadah kepada Allah . Dengan membaca sirah (sejarah hidup) Nabi diharapkan kita dapat mengikuti sunnah baginda dan berjalan di atas manhaj (pedoman) baginda. Sebagai bentuk ketaatan kita kepada perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala yaitu kewajiban mencintai Rasulullah . Di antara tanda-tanda kecintaan kepada Rasulullah ialah mentaati perintah baginda dan menjauhi segala yang dilarang dan dibencinya. Serta menjadikan baginda sebagai teladan dan panutan.

(sapa tak sayang nabi ooiii...itu mulut kata..tapi hati dan perbuatan macam mana..tanya lah diri masing-masaing sejauh mana kita jadikan rasulullah sebagai ikutan)

Mengenai hal itu Allah Subhanahu wa Ta'ala  berfirman:

"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengam-pun lagi Maha Penyayang." (Ali Imran 31)

Rasulullah sendiri menegaskan bahwa mencin-tai baginda termasuk salah satu sebab mendapatkan manisnya iman. Baginda bersabda:


"Ada tiga perkara, bila terkumpul pada diri seseorang, ia pasti mendapatkan manisnya iman; Hendaklah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya …" (Muttafaq 'alaih)

(ada rasa manis tak keimanan kita...jawab sendiri-sendiri. kalau tak ada rasa apa-apa maka adalah tu yang tak kena)

dalam hadits lain baginda bersabda:


"Demi Dzat Yang jiwaku berada di Tangan-Nya, Tidak akan sempurna keimanan seseorang hingga ia menjadikan aku yang lebih dicintainya daripada orangtua dan anak-anaknya sendiri." (HR. Mus-lim)

Sirah Rasulullah adalah sirah yang sangat menakjubkan. Banyak sekali pelajaran yang dapat kita petik dan petunjuk yang dapat kita teladani darinya.

Perjalanan Yang Menyenangkan


Perjalanan menuju rumah Rasulullah untuk melihat selukbeluk kehidupan dan tata krama pergaulan baginda merupakan perjalanan yang sangat diidamkan setiap orang. Terlebih lagi bila diniatkan untuk menggapai pahala di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebuah perjalanan yang sarat ibrah dan pelajaran, penuh teladan dan panutan. Yaitu perjalanan melalui kitab-kitab dan riwayat-riwayat dari lisan para sahabat .

(Tak mengapalah..kalau melalui kitab-kitab pun ia sudah cukup menyeronokkan..tak terbayang betapa seronoknya)

Sebelum memasuki kediaman Rasulullah , marilah kita lihat sejenak bentuk bangunannya.
Janganlah terperanjat.............

(Kenapa???? bersambung....)

_______________________